Usulan Pemblokiran Youtube Dan Google Oleh ICMI Dianggap Lucu

Image copyrightGETTY
Image captionPermintaan ICMI agar Google dan YouTube diblokir, ditentang berbagai blogger dan vlogger.
Sejumlah blogger dan pengguna aktif situs YouTube sepakat dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menolak desakan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk memblokir situs Google dan YouTube karena ‘menyebarkan’ pornografi dan kekerasan.
“Menurut aku (pemblokiran) itu tidak bijak ya. Lucu aja, karena di samping ada yang negatif di YouTube dan Google, tetapi sebenarnya lebih banyak positifnya. Karena banyak sekali orang yang go-international karena situs-situs itu,” ungkap beauty video-blogger (Vlogger) Lizzie Parra, yang memiliki lebih 40.000 subscribers di channnel YouTube-nya.
Sementara, filmmaker muda Diego Batara Mahameru, yang kerap mengunggah film pendeknya di YouTube menyebut permintaan ICMI tersebut “dangkal” karena “Mereka (ICMI)enggak melihat banyak sekali kegiatan ekonomi orang-orang yang saat ini bergantung pada YouTube dan Google.”
Berdasarkan laporan berbagai situs teknologi, seorang ‘bintang YouTube’ lokal yang sudah dikenal, dapat memiliki penghasilan di atas Rp40 juta per bulan lewat iklan.
Image copyrightLIZZIE PARRA
Image captionVlogger Lizzie Parra: "Karena iklan seorang pengunggah aktif YouTube bisa mengantongi Rp60 juta per bulan."
Adapun Blogger yang aktif di situs Kompasiana, Arif Lukman Hakim menyatakan, “Jika memang ada konten yang melanggar, itu bisa disortir, tetapi bukan dengan memblokir YouTube dan Google. 'Kan banyak anak sekolah yang mengakses Google dan tutorial YouTube untuk materi pelajaran.”
Sebelumnya dalam keterangan pers, Selasa (07/06), ICMI melalui Sekjen-nya, Jafar Hafsah, merekomendasi dan mendesak pemerintah menutup YouTube dan Google.
“Situs ini telah secara bebas menebarkan konten-konten pornografi dan kekerasan tanpa kontrol sedikit pun, Google dan Youtube telah memberikan dampak negatif bagi Indonesia, jika mereka tidak dapat mengontrol situs-situs yang mereka unggah untuk masyarakat,” ungkap Jafar.
Image copyrightGETTY
Image captionSejumlah blogger dan vlogger mempertanyakan permintaan ICMI yang dinilai "diambil dengan berpikir singkat" itu.
Arif Lukman Hakim menilai permintaan tersebut diambil ICMI “dengan berpikir singkat”.
“Saya kira perlu dipertanyakan ya. Ini cendekiawan yang mana. Kalau seumpamanya cendekiawan, kan berpikirnya panjang dan komprehensif. Saya kira mengejutkan juga ini ternyata beneran ICMI yang meminta.”
Secara terpisah, Kepala komunikasi Google di Indonesia Jason Tedjasukmana belum mau memberikan komentar ketika dihubungi BBC Indonesia sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu (08/06).

Tak kalah dibanding radikalisme

Pemerintah Indonesia lewat Kominfo Rabu (08/06) telah menolak tegas permintaan ICMI.
“Indonesia 'kan negara demokrasi dengan kebijakan open sky policy. Kita tidak mungkin memblokir Google dan Youtube, karena menyangkut kebebasan pers juga ... Kalau di Cina memang dibenarkan di Undang-undang (untuk memblokir), karena bukan negara demokrasi,” tutur Humas Kominfo Ismail Cawidu kepada wartawan.
Image copyrightGETTY
Image captionWakil Ketua Umum ICMI, berdalih mengklaim yang dimaksud lembaganya diblokir adalah kontennya, bukan situs YouTube atau Google.
Kepada BBC Indonesia, Wakil Ketua Umum ICMI, Muhammad Nuh menyatakan “esensinya, bukan Google atau YouTube-nya yang diblokir, tetapi konten-konten negatifnya".
"Ibaratnya 'kan kedua situs itu supermarket. Dia jualan apa saja. Bagi kita kalau ada counter-counter yang jual barang yang merusak, justru counter-counter itu yang ditutup, bukan supermarket,” katanya.
Mantan Menkominfo (2007-2009) pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut mengklaim “Pornografi dan kekerasan itu tidak kalah merusaknya dengan radikalisme.”

No comments for "Usulan Pemblokiran Youtube Dan Google Oleh ICMI Dianggap Lucu"